SebabAllah itu kasih, jika dalam keluarga ada kasih artinya di dalam keluarga tersebut ada Allah, dan menghendaki budaya sorga itu terjadi diantara hidup keluarga orang percaya. Peradaban sorga tidak saling menyerang, tidak saling menghakimi, tidak saling membenci, melainkan kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (1 Korintus 13:4-8).
Renungan Harian, Sabtu 13 Juni 2020 “Dengarlah, hai orang Israel TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Aliahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Ulangan 64-5. Saat ini, keluarga harus berjuang untuk membangun kasih didalam-Nya. Iblis sangat berusaha untuk menghancurkan keluarga, karena keluarga adalah sokoguru/sendi pembangun yang penting, ketika sebuah keluarga hancur maka semua orang didalamnya akan terdampak dan lingkungan disekitarnyapun akan terdampak. Perpecahan bukanlah hal yang dikehendaki Allah bagi keluarga. Allah memiliki sebuah rencana bagi keluarga sama seperti Ia memiliki rencana penebusan dan rencana kehidupan bagi setiap orang. Mari kita menemukan sejumlah aspek dalam rencana Allah bagi keluarga. Ulangan 6 adalah satu bacaan yang menyingkapkan rencana Allah bagi keluarga kita. I. Sebagai tempat kekuatan rohani. Allah menetapkan keluarga sebagai tempat untuk kekuatan rohani. Ulangan 64-5 menyampaikan bahwa kita harus membawa keluarga kita mengasihi Allah dan memiliki hubungan rohani dengan-Nya. Allah mengasihi kita, dan kita membalas kasih-Nya kepada kita dengan ketaatan. Keluarga sesungguhnya adalah tempat yang paling awal, tetapi banyak orang melupakan, menolak, dan mengabaikan Allah di dalam hidup dan rumah tangga mereka. Ketika ada kasih Tuhan didalam Keluarga maka, orang-orang didalamnya akan menjadi pribadi yang kuat dimanapun dia berada, dalam masyarakat dan lingkunyan disekitarnya. Karena itulah setiap anggota dalam keluarga harus menyadari tentang pentingnya membangun kekuatan dalam keluarga. 2. Sebagai tempat untuk kebenaran ilahi. Semua perintah, undang-undang, dan penghakiman dari Tuhan perlu diperhatikan dan diajarkan kepada setiap generasi. Ayat 6 berbicara mengenai “perintah” yang begitu penting, dan ayat 7 menyatakan bahwa kita harus “mengajarkan” perintah-perintah tersebut kepada anak-anak kita. Allah bukan hanya harus kita kasihi dan sembah, tetapi kata-kata, perintah, dan iman kepada-Nya harus diajarkan di dalam rumah kita. Iman kepada Allah yang hidup di dalam kehidupan keluarga dan bangsa kita sedang dipertaruhkan. Kata “mengajarkan” berarti mengasah, menajamkan. Seperti sese¬orang yang menajamkan pisaunya supaya lebih efektif, maka pengajaran akan menajamkan pikiran, hati, dan karakter anak-anak kita dengan kebenaran ilahi. Para orangtua, harus menerima tanggung jawab ini! Ini tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Ini sepenuhnya disandarkan di bahu orangtua. Pengajaran tentang keyakinan adalah salah satu di antaranya.” Mengajarkan Firman Allah secara konsisten dan dalam keteladanan merupakan tanggung jawab Orang Tua supaya kerohanian anak-anak terpelihara. 3. Sebagai tempat untuk karakter Kristiani. Allah merancang keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan karakter Kristiani, sebagaimana terdapat di dalam Efesus Didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Pengembangan karakter menuntut pelatihan, dan keluarga menyediakannya sejak masa bayi hingga dewasa. Pengembangan karakter menuntut disiplin. Seorang anak tidak akan memiliki panduan arah apabila disiplin tidak dipraktikkan. Di sinilah rasa hormat terhadap otoritas dipelajari; dan di sinilah kita belajar menerima dan memahami satu sama lain serta hidup bersama orang lain. Firman Allah jelas berbicara mengenai perlunya mempraktikkan disiplin. Anak-anak membutuhkan rasa aman yang ditimbulkan oleh disiplin Amsal 1324 berkata, “Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.”Amsal 2915 berkata, “Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.”Ayat 17 berbunyi, Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” Jika kita menanggapi Firman Allah ketika Ia memanggil dan memimpin keluarga kita dalam terang kasih dan Firman-Nya, kita akan mengalami sukacita rencana Allah. Allah memiliki rencana bagi keluarga Anda jika Anda mengizinkan Ia membantu Anda menemukannya. PA_221 Post Views 298
Artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًاArab-Latin wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrāArtinya Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًاArab-Latin bal ẓanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu`minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa ẓanantum ẓannas-saụ`, wa kuntum qaumam bụrāArtinya Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Ayat Tentang KeluargaTerdokumentasikan pelbagai penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan ayat tentang keluarga, sebagiannya sebagaimana terlampirDan tidaklah benar sebagaimana yang kalian klaim, yaitu karena kesibukan kalian dengan harta dan keluarga kalian, akan tetapi sebaliknya kalian mengira bahwa rasulullah dan para sahabat yang bersamanya akan binasa, tidak pulang kepada kalian selamanya. Setan membaguskan hal itu dalam hati kalian. Kalian menduga dengan dugaan buruk bahwa Allah tidak akan menolong hambaNya, Muhammad dan para sahabatnya atas musuh-musuh mereka. Kalian memang orang-orang celaka yang tidak ada kebaikan pada kalian. Tafsir al-MuyassarApa yang kalian jadikan alasan berupa kesibukan menjaga harta dan anak-anak bukanlah sebab dari ketertinggalan kalian untuk keluar bersama Nabi, justru kalian mengira bahwa Rasul dan para shahabat akan binasa semuanya dan tidak kembali kepada keluarganya di Madinah. Setan telah menjadikan hal itu indah di hati kalian, kalian telah berprasangka buruk terhadap Rabb kalian bahwa Dia tidak akan menolong Nabi-Nya, dan kalian menjadi kaum yang binasa karena keberanian kalian berprasangka buruk terhadap Allah dan tidak mau keluar bersama Rasul-Nya.” Tafsir al-MukhtasharBahkan kalian menyangka wahai orang-orang munafik bahwa rasulallah dan orang-orang mukmin tidak akan pernah kembali ke negeri dan keluarga mereka, yaitu keluarga dan kerabat mereka selamanya, dan juga berharap mereka ditaklukkan oleh orang-orang musyrik. Setan menghiasi hati-hati kalian untuk mencegah kalian agar tidak keluar berperang. Kalian berprasangka buruk sebagaimana yang disebutkan bahwa mustahil Allah menyelamatkan rasulNya. Di sisi Allah kalian adalah kaum yang akan dikancurkan karena prasangka ini, kalian berakidah rusak dan berniat busuk. Tafsir al-Wajizبَلْ ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya Namun kalian mengira musuh akan membinasakan semua orang-orang beriman sehingga tidak ada yang akan kembali kepada keluarganya, oleh sebab itu kalian enggan untuk ikut pergi, dan bukan karena alasan-alasan palsu yang telah kalian sebutkan sebelumnya. وَزُيِّنَ ذٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْdan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu Yakni setan menghiasi prasangka yang ada di dalam hati kalian, lalu kalian menerimanya. وَظَنَنتُمْ ظَنَّ السَّوْءِdan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk Yakni mereka mengira Allah tidak akan menolong rasul-Nya. وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًا dan kamu menjadi kaum yang binasa Yakni orang-orang yang binasa di sisi Allah. Zubdatut Tafsirإِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنَٰهُم بِسَحَرٍArab-Latin innā arsalnā 'alaihim ḥāṣiban illā āla lụṭ, najjaināhum bisaḥarArtinya Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu yang menimpa mereka, kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing,Sesungguhnya Kami mengirimkan kepada mereka angin yang kencang yang melempari mereka dengan batu kecuali keluarga Luth, Kami menyelamatkan mereka dari azab di akhir malam, sebagai nikmat Kami kepada mereka, sebagaimana Kami membalas Luth dan keluarganya dan memberi mereka nikmat, Kami juga menyelamatkan mereka dari azab Kami, Kami juga membalas siapa yang beriman kepada Kami dan bersyukur kepada Kami. Tafsir al-MuyassarSesungguhnya Kami mengirimkan angin yang melemparkan batu-batu kepada mereka, kecuali kepada keluarga Nabi Lūṭ, mereka tidak terkena siksa dan Kami telah menyelamatkan mereka dari siksa itu, saat mereka pergi pada malam hari sebelum terjadinya siksa itu di ujung malam. Tafsir al-MukhtasharKami mengirimkan untuk mereka angina kencang yang melmpari mereka bebatuan Pada awalnya Al-Hasib adalah angina yang melampari orang di sekitarnya dengan kerikil, yaitu bebatuan kecil, Akan tetapi Kami menolong keluarga Luth kecuali istrinya di malam hari sebelum waktu fajar, yaitu sepereman terakhir dari waktu malam Tafsir al-Wajizإِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًاSesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu Yakni angin yang melempari mereka dengan bebatuan kecil. إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنٰهُم بِسَحَرٍkecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing Yakni kecuali Nabi Luth dan pengikutnya. Dan makna السحر yakni pada akhir malam. Zubdatut Tafsirوَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ ءَايَةَ مُلْكِهِۦٓ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلتَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هَٰرُونَ تَحْمِلُهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَArab-Latin wa qāla lahum nabiyyuhum inna āyata mulkihī ay ya`tiyakumut-tābụtu fīhi sakīnatum mir rabbikum wa baqiyyatum mimmā taraka ālu mụsā wa ālu hārụna taḥmiluhul-malā`ikah, inna fī żālika la`āyatal lakum ing kuntum mu`minīnArtinya Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang nabi mereka berkata kepada mereka, “sesungguhnya tanda kerajaannya adalah akan datang kepada kalian sebuah peti tempat Taurat diletakkan sebelumnya musuh-musuh mereka berhasil merampasnya dari mereka, didalamnya terdapat ketentraman dari Tuhan kalian dan peneguhan hati orang-orang yang ikhlas. dan didalamnya terdapat sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, seperti tongkat dan serpihan-serpihan lempengan-lempengan tanah yang berisi ayat-ayat Alquran yang dibawa oleh para malaikat. Sesungguhnya pada hal tersebut benar-benar ada kandung bukti besar bagi kalian atas terpilihnya Thalut sebagai raja yang memerintah kalian dengan perintah Allah, apabila kalian beriman kepada Allah dan rasul-rasul Nya. Tafsir al-MuyassarNabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda benarnya ketetapan Allah dalam memilih Ṭālut sebagai raja kalian ialah Allah akan mengembalikan Tabut kepada kalian. Tabut itu adalah sebuah peti yang sangat dihormati oleh orang-orang Bani Israil, kemudian hilang diambil orang. Peti itu selalu diiringi dengan ketenteraman. Di dalamnya terdapat sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, seperti tongkat dan lembaran-lembaran Taurat. Sesungguhnya di situ benar-benar terkandung tanda-tanda yang nyata bagi kalian, jika kalian benar-benar beriman. Tafsir al-MukhtasharNabi mereka Shamuel berkata “Sesungguhnya tanda-tanda Thalut menjadi raja, yaitu dia akan membawakan kalian Tabut, yaitu kotak penyimpanan Taurat yang dicuri dari kalian dan diambil oleh musuh kalian yaitu orang-orang Palestina zaman dahulu yang di dalamnya terdapat ketenangan, yaitu martabat, ketenangan dan ketetapan jiwa, yaitu sesuatu yang menjadi sebab tenangnya hati kalian yang gelisah terkait perkara Thalut. Dan di dalamnya terdapat sisa Taurat, yaitu beberapa lembar Taurat dan sisa-sisa keluarga Musa dan Harun, seperti tongkat Musa, yang dibawa para malaikat menuju rumah Thalut. Sesungguhnya dalam hal itu ada tanda-tanda bahwa Thalut akan menjadi raja, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah. Jadi dengarkan dan taatilah Thalut” Ibnu Abbas berkata “Raksasa telah membawa Tabut dari Bani Israil, lalu para malaikat membawa Tabut itu di antara langit dan bumi. Dan mereka melihat hal itu sampai para malaikat meletakkan Tabut di sisi Thalut. Ketika mereka melihat hal itu, mereka berkata “Benar sekali” Lalu mereka menerimanya dan menjadikannya raja. Para Nabi ketika akan menghadiri suatu peperangan, mereka membawa Tabut” Tafsir al-Wajizالتَّابُوتُ peti Dari Ibnu Abbas ia berkata dahulu kaum Amaliq kaum yang dulu tinggal di Palestina besar merampas peti dari Bani Israil. Kemudian para malaikat datang dengan membawa peti diantara langit dan bumi dan mereka melihat hal itu, hingga para malaikat meletakkan peti itu pada Thalut lalu mereka menyalami dia dan menjadikannya pemilik peti itu. Dan dahulu para nabi jika mendatangi peperangan mereka mendatangkan peti didepan mereka. سَكِينَةٌ ketenangan Makna السكينة yakni ketenangan dan kedamaian. Yakni dalam peti tersebut terdapat sebab ketenangan hati kalian dari apa yang kalian perselisihkan dalam urusan Thalut dan sebab keteguhan jiwa saat bertemu dengan para musuh. وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هٰرُونَ dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun Ada pendapat mengatakan ia adalah tongkat Musa dan sisa dari Alwah yang tertulis didalamnya kitab Taurat pertama kali. Ada pula pendapat yang mengatakan selain itu. Dan pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan keluarga Musa dan Harun adalah personal Musa dan Harun itu sendiri. Sehingga maknanya apa yang ditinggalkan oleh Musa dan Harun. Zubdatut Tafsirيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu 'alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣụnallāha mā amarahum wa yaf'alụna mā yu`marụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang menyiksa penghuninya adalah para malaikat yang kuat dan keras dalam perlakuan mereka. Mereka tidak menyelisihi perintah Allah, sebaliknya mereka senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan kepada mereka, buatlah perisai untuk diri dan keluarga kalian dari api besar Neraka yang dinyalakan dengan manusia dan bebatuan. Di atas Neraka ada Malaikat yang kasar terhadap orang-orang yang memasukinya dan keras, mereka tidak mendurhakai perintah Allah jika diperintahkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya tanpa malas dan enggan. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya, jauhkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka dengan meninggalkan kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan. Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia kafir dan batu-batu berhala yang disembah. Neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang jumlahnya ada 19 malaikat yang memiliki sikap kasar, badannya sangat keras. Mereka tidak pernah melakukan kemaksiatan terhadap perintah Allah sebelumnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya di masa yang akan datang Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu Yakni jagalah diri kalian dengan menjalankan apa yang diperintahkan kepada kalian dan menjauhi apa yang dilarang bagi kalian. وَأَهْلِيكُمْ dan keluargamu Dengan memerintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan melarang mereka berbuat maksiat. نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُdari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu Yakni dari api yang besar yang menyala dengan manusia dan batu, sebagaimana api lain yang menyala dengan kayu. Ibnu Jarir mengatakan maka wajib bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak kita agama dan perbuatan baik serta adab yang sangat mereka perlukan. عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌpenjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras Yakni di atas api neraka itu berdapat para penjaga dari golongan malaikat yang bertugas mengatur neraka dan mengazab penghuninya, mereka sangat bengis terhadap penghuni neraka, sama sekali tidak merasa kasihan jika penghuni neraka meminta belas kasihan, sebab mereka diciptakan untuk mengazab penghuni neraka. لَّا يَعْصُونَ اللَّـهَ مَآ أَمَرَهُمْdan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka Yakni tidak menyelisihi perintah Allah. وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Yakni melaksanakan perintah itu segera tanpa menundanya. Dan mereka mampu untuk menjalankan perintah itu. Zubdatut Tafsirوَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَٱبْعَثُوا۟ حَكَمًا مِّنْ أَهْلِهِۦ وَحَكَمًا مِّنْ أَهْلِهَآ إِن يُرِيدَآ إِصْلَٰحًا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًاArab-Latin wa in khiftum syiqāqa bainihimā fab'aṡụ ḥakamam min ahlihī wa ḥakamam min ahlihā, iy yurīdā iṣlāḥay yuwaffiqillāhu bainahumā, innallāha kāna 'alīman khabīrāArtinya Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha apabila kalian wahai para wali kedua suami istri,mengetahui adanya pertengkaran antara mereka berdua yang berpotensi mengakibatkan perceraian, maka utuslah oleh kalian kepada mereka berdua penengah yang adil dari keluarga suami,dan satu penengah yang adil dari keluarga istri, supaya mereka menganalisa dan menetapkan putusan yang mengandung kemaslahatan bagi pasangan suami istri tersebut. Dan dikarenakan niat baik dua penengah untuk mengadakan perdamaian, dan pemakaian ungkapan yang baik, Allah akan memberikan taufik bagi pasangan suami istri tersebut. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui,tidak ada satu urusan hamba-hambaNYA, juga Maha teliti terhadap apa yang dipendam oleh jiwa-jiwa mereka. Tafsir al-MuyassarJika kalian -wahai para wali pasangan suami-istri- merasa khawatir bahwa persengketaan yang terjadi di antara keduanya bisa berujung pada permusuhan dan pertentangan, kirimkanlah seorang laki-laki yang adil dari keluarga si suami dan seorang laki-laki yang adil dari keluarga si istri, agar kedua orang itu memutuskan sesuatu yang terbaik bagi pasangan suami-istri tersebut, baik berupa perceraian maupun kerukunan di antara keduanya. Namun kerukunan lebih disukai dan lebih diutamakan. Jika kedua utusan itu menginginkan kerukunan dan memilih jalan yang terbaik, niscaya Allah akan merukunkan pasangan suami-istri tersebut dan menghilangkan perselisihan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, tidak ada sesuatu pun yang tidak diketahui-Nya dari hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Tafsir al-MukhtasharJika kalian takut tentang berlanjutnya perselisihan antara suami-istri itu, maka utuslah seorang hakim dari keluarga suami dan keluarga istri yang bisa memperbaiki masalah itu dengan cara yang masuk akal dan sesuai agama. Jika dua hakim atau suami istri itu bekehendak untuk memperbaiki hubungan, maka Allah akan memberi taufik kepada dua hakim dan suami-istri tersebut sampai mereka bergaul dengan baik, atau sampai keduanya saling sepakat. Dan jika tidak maka sebaiknya bercerai. Dan jika dua hakim tersebut berselisih maka keputusan hukum suami-istri tersebut tidak bisa dilaksanakan. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Memberitahu perkara hamba-hambaNya Tafsir al-Wajizوَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya Yakni apabila perselisihan diantara kedua belah pihak telah membesar dan menguat. فَابْعَثُوا۟maka kirimlah Yakni kepada kedua belah pihak suami istri حَكَمًاseorang hakim Yakni untuk memutuskan perkara diantara mereka berdua, dan hakim atau mediator ini dari orang yang memiliki kelayakan dalam masalah ini baik itu secara keilmuan, agama, dan sifat adil. Allah menuliskan bahwa kedua hakim atau mediator ini berasal dari kedua belah pihak suami dan istri, dan ini bisa jadi karena mereka lebih mengetahui ahwal dari suami istri, lebih dapat menjaga rahasia, dan lebih mengharapkan perdamaian diantara keduanya dan kebaikan hubungan keduanya; dan hal ini dilakukan apabila belum diketahui siapa yang bersifat buruk dan lalai diantara suami istri tersebut, adapun jika telah diketahui maka yang harus dilakukan adalah menyerahkan hak yang dilalaikan dari salah satu pasangan kepada yang berhak. Kedua hakim atau penengah tersebut harus mengerahkan seluruh kemampuannya dalam usaha memperbaiki dua pihak yang berselisih, jika mereka mampu memperbaikinya baik dengan mewajibkan pemberian nafkah baik itu sedikit atau banyak, menghentikan kelalaian yang terjadi, menahan pemberian nafkah, atau dengan hal lainnya. Dan apabila keduanya tidak mampu memperbaiki hubungan pasangan ini dan melihat bahwa perceraian lebih baik bagi mereka maka hal itu boleh mereka lakukan; namun pendapat lain mengatakan kedua hakim tersebut harus mengangkat permasalahannya ke qadhi terlebih dahulu dan perceraian pasangan ini tidak sah tanpa putusan dari qadhi. إِن يُرِيدَآ Jika keduanya Yakni kedua hakim atau penengah itu menghendaki إِصْلٰحًاperbaikan Yakni perbaikan diantara pasangan suami istri itu. يُوَفِّقِ اللهُ بَيْنَهُمَآ ۗ niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri Yakni Allah akan memberi taufik kepada pasangan itu hingga dapat kembali kepada keakuran dan pergaulan yang baik. Dan apabila kedua hakim itu saling berselisih maka putusan yang mereka ambil tidak boleh dilaksanakan. Zubdatut Tafsir۞ وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ ٱلْمَرَاضِعَ مِن قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُۥ لَكُمْ وَهُمْ لَهُۥ نَٰصِحُونَArab-Latin wa ḥarramnā 'alaihil-marāḍi'a ming qablu fa qālat hal adullukum 'alā ahli baitiy yakfulụnahụ lakum wa hum lahụ nāṣiḥụnArtinya dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".Dan kami cegah wanita-wanita yang menyusui dari Musa untuk menyusu dari mereka sebelum Kami mengembalikannya kepada ibunya. Lalu saudara perempuannya berkata, “Maukah kalian aku tunjukkan kepada kalian satu keluarga yang akan merawatnya dan menyusuinya dengan baik, serta mereka akan menyayanginya?” mereka pun menerima permintaannya itu. Tafsir al-MuyassarMusa tidak mau -atas kehendak Allah- untuk disusui oleh para wanita. Maka tatkala saudari Musa melihat keinginan besar mereka untuk menyusukan Musa, dia berkata kepada mereka, “Maukah kalian aku tunjukkan satu keluarga yang bisa menyusui dan menjaganya, serta mereka berlaku baik terhadapnya?” Tafsir al-MukhtasharKami halangi Musa untuk menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum kembali kepada ibunya. Kemudian saudari Musa berkata "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu satu keluarga yang akan merawatnya untukmu, dan mereka dapat mendidik, menyusui dan berlaku baik kepadanya dengan tulus?" Tafsir al-Wajizوَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya Yakni Kami mencegahnya untuk menyusu dari wanita-wanita yang hendak menyusuinya. مِن قَبْلُsebelum itu Yakni sebelum Kami mengembalikannya kepada ibunya. Istri Fir’aun meminta para wanita itu untuk menyusui Musa, namun ia tidak mau menyusu pada seorangpun dari mereka. فَقَالَتْmaka berkatalah saudari Musa Yakni saudari Musa berkata setelah melihatnya menolak untuk menyusu. هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُۥ لَكُمْ Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu Yakni yang menjamin bagi kalian untuk mengasuh dan menyusuinya. وَهُمْ لَهُۥ نٰصِحُونَ dan mereka dapat berlaku baik kepadanya Yakni mereka sangat sayang kepadanya dan tidak lalai dalam mengasuh dan menyusuinya. Zubdatut Tafsirقَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَArab-Latin qālū innā kunnā qablu fī ahlinā musyfiqīnArtinya Mereka berkata "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan diazab".Para penghuni surga datang, sebagian bertanya kepada sebagian yang lain tentang kenikmatan besar yang mereka dapatkan dan sebabnya. Mereka berkata, “kami di dunia saat berada berada di tengah keluarga kami adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan kami, takut kepada azabNya di Hari Kiamat. Lalu Allah memberi kami nikmat hidayah dan taufik, Allah menjaga kami dari azab beracun Neraka Jahanam, yakni api dan panasnya. Sesungguhnya kami sebelum ini beribadah dengan rendah hati kepada Allah semata tidak menyekutukanNya dengan apa pun, maka Allah menjaga kami dari azab neraka dan menyampaikan kami ke surga yang penuh kenikmatan ini. Allah menjawab doa kami dan memberi kami apa yang kami minta. Sesungguhnya Allah Mahabaik lagi Maha Penyayang di antara kebaikan Allah dan dan rahmatNYa kepada kami adalah Dia memberikan ridha dan surgaNya, serta menjaga kami dari murkaNya dan neraka.” Tafsir al-MuyassarMereka menjawab, “Sesungguhnya dulu kami di dunia di antara keluarga kami dalam keadaan ketakutan dari siksa Allah. Tafsir al-MukhtasharMereka berkata “Kami takut dengan azab Allah di akhirat” Tafsir al-Wajizقَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ Mereka berkata “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan diazab” Yakni merasa takut dari azab Allah, atau takut untuk bermaksiat kepada Allah. Zubdatut Tafsirقُلِ ٱللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِىArab-Latin qulillāha a'budu mukhliṣal lahụ dīnīArtinya Katakanlah "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku".14-15 Katakanlah wahai rasul kepada manusia “sesungguhnya aku menyembah Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dengan mengikhlaskan iabadah dan ketaatanku hanya untukNya” maka sembahlah oleh kalian wahai orang-orang musyrik apa yang kalian ingin sembah selain Allah berupa berhala-berhala, patung-patung dan makhluk-mahklukNya yang lain, hal itu tidak merugikanku sedikitpun. ini adalah ancaman keras terhadap siapa yang menyembah selain Allah dan mempersekutukannya dengan Allah. katakalnlah wahai rasul, ”sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi adalah orang-orang yang merugikan diri sendiri dan keluarga mereka di hari kiamat dan hal itu dengan menyesatkan mereka dan mengahalang-halangi mereka dari beriman di dunia.” ketahuilah, bahwa kerugian orang-orang musyrik itu pada diri dan keluarga mereka di hari kiamat adalah kerugian yang jelas dan nyata.” Tafsir al-MuyassarKatakanlah -wahai Rasul- “Sesungguhnya aku menyembah Allah semata dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, aku tidak menyembah selain-Nya.” Tafsir al-MukhtasharKatakanlah "Aku hanya menyembah Allah, dengan penuh ketaatan kepadaNya, dengan tidak merusak dengan kesyirikan dan riya’, maka aku tidak akan menyembah selain Allah Tafsir al-Wajizقُلِ اللهَ أَعْبُدُ Katakanlah “Hanya Allah saja Yang aku sembah Yakni aku tidak menyembah selain Allah, baik itu dengan menyembah selain-Nya atau dengan menyekutukan-Nya. مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِى dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku” Yakni ibadahku hanya untuk Allah, tidak mengandung kemusyrikan, riya’, maupun hal lainnya. Zubdatut Tafsirقَالَ لَوْ أَنَّ لِى بِكُمْ قُوَّةً أَوْ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكْنٍ شَدِيدٍArab-Latin qāla lau anna lī bikum quwwatan au āwī ilā ruknin syadīdArtinya Luth berkata "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan untuk menolakmu atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat tentu aku lakukan".Luth berakata kepada mereka ketika mereka menolak kecuali perbuatanhomo yang keji itu, ”seandainya aku memiliki kekuatan dan penolong bersamaku untuk melawan kalian, atau aku bernaung pada satu keluarga besar yang akan melindungiku dari kalian, pastilah akan aku halangi antara kalian dan antara apa yang kalian inginkan. Tafsir al-MuyassarLūṭ berkata, "Seandainya aku mempunyai kekuatan untuk melawan kalian, atau mempunyai keluarga yang bisa melindungiku sehingga aku bisa menghalangi kalian dari tamu-tamuku." Tafsir al-MukhtasharLuth berkata kepada mereka “Kalau saja aku punya kekuatan dan kuasa untuk mencegah kalian atau penolong yang bisa aku mintai perlindungan, yaitu kerabat yang kuat mencegah kalian, niscaya aku akan melawan kalian agar tidak menginginkan tamu-tamuku.” Tafsir al-Wajizقَالَ لَوْ أَنَّ لِى بِكُمْ قُوَّةً Luth berkata “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan untuk menolakmu Yakni duhai seandainya aku memiliki kemampuan untuk mencegah perbuatan kalian. أَوْ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكْنٍ شَدِيدٍatau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat tentu aku lakukan Tempat yang kokoh untuk berlindung. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan الركن الشديد yakni keluarga yang kuat yang dapat melindunginya, ia mengatakan ini karena ia tidak memiliki keluarga dari kaum mereka sebab ia berasal dari Irak. Yakni seandainya aku memiliki satu dari dua hal, yaitu kekuatan atau keluarga, pasti aku akan melawan kalian, membuat perhitungan dengan kalian, serta mencegah kalian dari pelecehan kehormatan rumah dan tamuku. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “semoga Allah mengampuni nabi Luth, andaisaja begitu, ia akan berlindung di tempat yang kokoh”. Yakni perlindungan Allah. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah kumpulan penafsiran dari berbagai mufassirin berkaitan isi dan arti ayat tentang keluarga arab, latin, artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depanPendahuluan Kebenaran yang sangat penting tentang keluarga: 1) Penting kita ketahui bahwa keluarga adalah 'institusi' pertama yang didirikan Allah, bukan Gereja, bukan sekolah, dll (Kej.2:18-25). 2) Keluarga Kristen di dunia merupakan pusat dan tujuan dari perjanjian Allah (as the center of God's covenant purpose).
Pertanyaan Jawaban Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus dan Allah Bapa adalah Satu Yohanes 11-4, dan bahwa Ia adalah satu-satunya Anak Tunggal Allah Ibrani 11-4. Istilah kekeluargaan ini mengajar bahwa Allah memandang Yesus sebagai anggota keluarga. Orang percaya yang telah lahir baru diberitahu bahwa kita, juga, merupakan bagian dari keluarga ini Roma 98; 1 Yohanes 31-2. Bagaimana caranya menjadi anggota keluarga Allah? Ketika kita mendengar injil, mengakui dosa kita, dan menempatkan iman dan kepercayaan kita dalam Yesus Kristus, di saat itu kita dilahirkan ke dalam kerajaan Allah sebagai anak-anakNya dan menjadi ahli waris kekal bersama-Nya Roma 814-17. Meskipun Yesus Kristus dijuluki sebagai satu-satunya Anak Tunggal Allah, orang percaya disebut sebagai anak yang lahir ke dalam keluarga Allah yang perlu bertumbuh dewasa dalam iman Efesus 411-16, dan sebagai anak dan ahli waris yang diangkat ke dalam keluarga-Nya Galatia 44-7. Kasih karunia Allah yang tak terbatas, serta kemurahan-Nya diungkapkan di dalam Efesus 15-6, yang berkata bahwa Ia menebus orang berdosa, yang telah Ia "telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." Sebagai anak-anak Allah, warisan apa yang akan kita terima? Tidak kurang dari kerajaan Allah Matius 2534; 1 Tesalonika 212; Ibrani 1228! Efesus 13 mengajar bahwa orang percaya telah diberkati dengan semua berkat rohani di alam surgawi di dalam Kristus. Berkat rohani ini tak terbatas, kekal, dan berdiam di dalam Kristus, dan oleh karena kasih karunia Allah kita diberi berkat-berkat ini sebagai anak-anakNya. Sebagai anak jasmani tentunya kita akan menerima warisan yang ditinggalkan orang tua kita. Namun dalam kasus rencana Allah, umat percaya telah memperoleh imbalan warisan-Nya karena dapat menikmati perdamaian dengan-Nya melalui pengorbanan Anak-Nya di atas salib. Adapun warisan lain yang berupa kediaman Roh Kudus di dalam hati kita ketika kita percaya di dalam Kristus Efesus 113-14, yang memampukan kita untuk hidup bagi-Nya sekarang juga, dan meyakinkan kita bahwa keselamatan kita sudah terjamin untuk selamanya Ibrani 724-25. Menjadi anggota keluarga Allah adalah berkat terbesar yang dilimpahkan atas orang percaya, yang seharusnya menimbulkan keharuan dan cinta yang mendalam. Kita tidak mampu melakukan apapun juga untuk melayakkan diri menerima kasih, kemurahan, dan kasih karunia-Nya; namun, kita dipanggil menjadi putra dan putri Allah yang Hidup Roma 925-26. Semoga kita menerima undangan-Nya dengan iman! English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah artinya menjadi bagian dari keluarga Allah? . 258 386 395 180 106 450 483 130