Carabudidaya jamur kuping untuk pemula. Untuk serbuk kayu pilihlah dari jenis serbuk kayu dengan tekstur halus. Pertama-tama anda bisa menyaringnya untuk membuat pilihan yang lebih mudah. Setelah anda mengumpulkan serbuk kayu hingga mencapai 90 persen, selanjutnya campur dengan dedak sebanyak 15 persen dan kapur atau CaCo3 diisi air bersih
Jamur kuping merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang dapat tumbuh dari sisa tumbuhan atau kayu yang lembab. Jamur kuping ini memiliki daun yang lebar menyerupai telinga manusia. Jamur kuping terdiri dari tiga jenis yaitu jamur kuping putih Tremella fuciformis, jamur kuping hitam Auricularia polytricha dan jamur kuping merah Auricularia auricula-judae. Dari ketiga jenis itu orang Indonesia biasanya mengkonsumsi jamur kuping hitam. Karena rasanya yang lezat dan tekstuyrnya yang lunak, jamur kuping biasanya digunakan sebagai bahan masakan seperti nasi goreng jamur, sup dan lain sebagainya. Jamur kuping memiliki banyak kandungan gizi seperti air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, thiamine vit. B1, riboflavin vit. B2, niasin, biotin, vitamin C,K, P, Ca, Na, Mg, Cu dan lain sebagainya. Karena kandungan tersebut, jamur kuping memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Lendir yang dihasilkan apabila jamur kuping dipanaskan berkhasiat sebagai penangkal menonaktifkan zat-zat racun yang terbawa dalam makanan,menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma sel kanker, sebagai zat anti koagulan mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah. Selain khasiat tersebut, jamur kuping juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi hipertensi, pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah anemia, mengobati penyakit wasir ambeien, dan memperlancar proses buang air besar. Karena manfaat dan khasiat jamur kuping yang begitu banyak, banyak orang melakukan budidaya jamur kuping ini. Budidaya jamur kuping dapat dibilang tidak terlalu susah karena media untuk tanam jamur kuping tersebut dapat berupa serbuk gergaji ataupun serpihan kayu, terlebih waktu pembibitan hingga masa panen sangat singkat namun harga jualnya tinggi sehingga cukup mumpuni untuk dijadikan prospek usaha. Nah kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya jamur kuping dengan serbuk gergaji bagi pemula, berikut langkah-langkahnya Cara Budidaya Jamur Kuping Pemilihan Bibit Jamur Kuping Untuk mendapat produksi jamur yang berkualitas, pilihlah bibit yang berkualitas dan jelas asal usulnya. Bibit tersebut dapat anda dapatkan di toko-toko pertanian. Persiapan Media Tanam Jamur Kuping Media tanam yang perlu disiapkan yaitu berupa sebuk kayu yang telah melewati proses pengayakan sebanyak 85%-90%, bekatul sebanyak 10%-15%, kapur CaCO3 sebanyak 1%-3%, dan air secukupnya, semua bahan tersebut dicampur hingga diperoleh kadar air media sekitar 50%-70%. Fermentasi Media Tanam Jamur Kuping Proses fermentasi ibi bertujuan untuk memperoleh media tanam yang ideal untuk pertumbuhan jamur kuping. Fermentasi ini dilakukan dengan cara mendiamkan media tanam selama sekitar 3 hingga 5 hari dalam suhu sekitar 70-80 derajat celcius. Setelah itu lakukan pengembalian media tanam sekitar 2-3 hari hingga media tanam berubah warna menjadi cokelat kehitaman. Membuat Baglog Jamur Kuping Baglog dibuat untuk tempat tumbuh bibit jamur. Cara membuat baglog yaitu dengan cara memasukanmedi tanam yang telah disiapkan ke dalam kantong plastik berkapasitas 1 Kg dengan ukuran 30 x 20 cm dan ketebalan 0,5 mm hingga setinggi 20 cm. Setelah itu media tanam dipadatkan dengan menggunakan pengepres atau juda dengan dipukul-pukul. Jika sudah selanjutnya tutup mulut baglog dengan kapas dan pasang pula penutup baglog berupa plastik agar air tidak mudah masuk ke baglog. Tahapan Sterilisasi Dan Inokulasi Jamur Kuping Proses ini bertujuan agar media tanam terhindar dari mikroba berbahaya dengan cara menguapi media tanam,sehingga media terbebas dari kontaminasi pada di suhu 950-1200 °Celcius dengan waktu sekitar 6-8 jam. Baglog yang telah di sterilisasi didiamkan diruang inokulasi hingga suhunya kembali normal. Jika suhu di baglog telah kembalinormal selanjutnya lakukan proses inokulasi atau penanaman bibit jamur kuping dengan cara menyemprotkan kedua tangan dengan alkohol 70%, lalu panaskan stik besi atau kawat menggunakan api spiritus, dan dinginkan, semprot botol bibit dengan alkohol agar steril, dan buka tutup kapas baglog diatas api spiritus yang digunakan untuk mengurangi kontaminasi, lalu masukkan stik atau kawat ke dalam botol bibit, lalu lepaskan penutup baglog, dan masukkan bibit kedalam mulut baglog, goyangkan cincin agar bibit menyebar ke permukaan baglog, lalu tutup kembali baglog dengan menggunakan kapas. Tahapan Inkubasi Jamur Proses ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan miselium dengan cara menginkubasi baglog pada suhu sekitar 280-350°Celcius pada kelembaban sekitar 70%-80%. Inkubasi Jamur Kuping dilakukan setelah 4-8 minggu dengan ditandai pertumbuhan miselium warna putih yang telah memenuhi baglog, Jika hingga berumur 5 minggu tidak ada tanda pertumbuhan miselium berarti inokulasi gagal. Pemanenan Jamur Kuping Pemanenan jamur kuping dapat dilakukan setelah sekitar 5-6 minggu sejak diletakan baglog yang berisi bibit jamur kuping di rumah kumbung. Jamur Kuping dapat dipanen sebanyak 4-6 kali dengan cara mencabut Jamur Kuping hingga akar, karena akar yang tidak tercabut dapat mengganggu pertumbuhan jamur selanjutnya. Dikutip dari
Buahjamur yang telah dicuci bersih kemudian ditiriskan samapi tidak ada lagi air yang mentes. Pastikan jamur benar-benar sampai tidak ada lculatkan muagi air yang menetes. Pastikan jamur benar-benar tiris karena air cucian yang masih menempel di jamur akan mengakibatkan munculnya bintik-bintik berwarna. Jika hal ini terjadi kualitas jamur akan menurun dan harga jualnya menjadi rendah.
Dalam kehidupan manusia, jamur dapat mendatangkan keuntungan mantaat maupun kerugian. Manfaat langsung, misalnya beberapa jenis jamur dapat dijadikan bahan makanan seperti jamur shiitake, jamur kuping, jamur tiram, dan sebagainya. Manfaat tidak langsung yaitu banyak jamur yang menjadi bagian di dalam pembuatan obat-obatan tradisional misalnya jamu-jamu, ataupun obat-obatan modern Salah satu jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan edibel adalah jamur kayu. Disebut demikian karena jamur ini umumnya tumbuh menempel pada kayu yang telah mati dan lapuk. Sehingga pembudidayaan secara tradisional juga menggunakan log kayu yang dipotong-potong. Tetapi kini budidaya jamur kayu banyak dilakukan dengan menggunakan serbuk gergaji kayu sebagai media tanamnya. Ada beberapa jenis jamur kayu yang umum dibudidayakan yaitu Jamur Kuping Auricularia sp, Jamur TiramPleurotus Ostreatus, Jamur ShiitakeLentinus Edodus, Jamur Ling zhieGanoderma, Jamur Kepala kera, Jamur Paha ayam dan lain sebagainya. Manfaat jamur kayu selain bergizi cukup tinggi juga bermanfaat bagi kesehatan diantaranya untuk mencegah dan mengobati penyakit jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru, menetralisir racun dan memperlancar proses metabolisme di dalam tubuh. Disamping itu, bermanfaat juga untuk anti virus,anti tumor, anti kanker,diabetes, hepatitis, sesak napas, migren dan lain sebagainya SYARAT TUMBUH Jamur kayu dapat tumbuh dan dibudidayakan di daerah beriklim dingin maupun panas dengan suhu 12 – 36 0C, namun suhu optimum antara 20 – 28 0C. masing masing jamur memiliki karakter dan kebutuhan biologi hidup berbeda beda. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan sinar matahari tidak langsung, kelembaban udara, suhu dan sirkulasi udara. Sebagai contoh jamur kuping akan tumbuh dengan optimal pada suhu 22 0C dan kelembaban 93 %, jamur tiram akan tumbuh dengan optimal pada suhu 27 0C dan kelembaban 60 %, jamur lingzhi akan tumbuh dengan optimal pada suhu 25 0C dan kelembaban 65 %, jamur shiitake akan tumbuh dengan optimal pada suhu 16 0C dan kelembaban 97 %. TEKHNIK PRODUKSI BENIH SIAP TANAM Bahan dan Perlengkapan yang perlu disiapkan • Serbuk gergaji kayu yang lunak albasia yang sudah diayak dibiarkan satu bulan untuk menghilangkan getah dan sisa minyak pelumas yang terkandung didalamnya. • Bahan campuran Gips CaSO4, Kapur CaCO3, Bekatul, TSP dan lain sebagainya. • Cincin plastik, kapas dan tutup cincin • Plastik polypropilene yang tahan panas • Lampu, spirtus, alkohol, formalin, pinset Penyiapan Media Tumbuh Media tumbuh jamur terdiri atas campuran Serbuk gergaji, Bekatul, kapur dan bahan tambahan lainnya dengan perbandingan 100 10 – 15 1 dan bibit jamur F-3. Tahapan pengisian polybag dengan bahan serbuk gergaji adalah sebagai berikut • Bahan-bahan dicampur rata dengan Kadar air 60% dengan cara memerciki campuran dengan air. Selanjutnya Campuran media tumbuh tersebut dimasukan dalam polybag polypropilene dan dipadatkan. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin / manual ditekan dengan tangan. Pengisian polybag sampai setinggi ± 2/3 atau 3/4 bagian. Pada mulut plastik dipasang cincin plastik dan disumbat dengan kapas kemudian ditutup dengan tutup cincin. Setelah itu polybag siap untuk disterilkan. • Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan autoklap panas bertekanan tekanan 1 atmosfer atau suhu 120 0C selama 5-6 jam, atau dikukus dengan suhu 95-100 0C selama 12 jam. • Pada hari berikutnya setelah media dingin antara 35 – 40 C dilakukan inokulasi pemberian bibit f-3 dengan cara membuka kapas dan memasukan bibit pada lubang yang telah disediakan dengan sendok steril, selanjutnya lubang ditutup kembali dengan kapas. • Polybag yang sudah diinokulasi kemudian disimpan proses inkubasi sambil menunggu pertumbuhan mycelium. TEKNIS BUDIDAYA Sebelum polybag dimasukkan, seharusnya didalam kumbung jamur sudah disterilkan dengan cara lantai ditaburi kapur dan insektisida. 1 – 2 hari kemudian polybag dimasukkan ditata rapi dilantai untuk menumbuhkan myselium. Setelah ± 1/2 – 3/4 bagian permukaan media ditumbuhi oleh mycelium jamur, maka polybag siap disusun dengan rak sederhana yang terbuat dari bambu dengan posisi tidur dan tumpuan diatur bolak – balik. Kemudian dibuat lubang pada ujung polybag dekat tutup dengan cara menyobek plastik polybag berbentuk X, V atau + sepanjang ± 1,5 Cm untuk jamur kuping dan tiram sebagai tempat munculnya tubuh buah jamur. Sedang untuk jamur ling zhie cukup dengan melepas kapas sebagai tempat munculnya tubuh buah jamur sedangkan untuk jamur shiitake setelah miselium memenuhi media maka plastic dilepas seluruhnya. Sejak itu jamur dirawat dengan cara dilakukan penyemprotan dengan menggunakan handsprayer. Jika calon jamur sudah tumbuh dan berumur 15 hari, maka pada sisi yang berlawanan bagian belakang dibuatkan lubang untuk munculnya tubuh buah jamur. PANEN DAN PASCA PANEN Jamur kuping siap dipanen bila ukurannya sudah optimal yang ditandai dengan ciri-ciri jamur sudah mulai mengkerut dan keriting pada bagian pinggir tudung jamur ±30 hari .jamur tiram umumnya siap dipetik ketika telah berusia 2 dua hari sejak tunas, jamur ling zhie umumnya siap petik pada umur 1,5 – 2 bulan sejak tunas. Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagian jamur yang ukurannya sudah optimal. Setelah dicabut, serbuk kayu yang menempel pada bagian akar jamur kuping segera dibersihkan. Kemudian jamur dicuci bersih dengan air lalu dikeringkan dengan sinar matahari atau dapat juga dengan mesin pengering jika cuaca tidak memungkinkan untuk jamur kuping dan lin zhie. Tetapi ada pula yang cukup dijual kondisi segar seperti jamur tiram dan jamur shiitake. Langkah berikutnya adalah mengemas jamur tersebut kedalam kantong plastik kedap udara agar jamur tahan lebih lama dan tampak lebih menarik. Selanjutnya jamur siap untuk dipasarkan. PEMASARAN Jamur kayu dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering. Baik untuk pasar eksport maupun untuk pasar lokal. Ada juga yang memasarkannya dalam bentuk olahan seperti keripik jamur, sop jamur, sate jamur, teh jamur, syrup jamur, kapsul dan lain sebagainya. Namun pada umumnya jamur kuping, jamur ling zhie dipasarkan dalam bentuk kering sedang jamur tiram dan jamur shiitake dipasarkan dalam bentuk segar keberbagai daerah antara lain Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Tasik, Surabaya, Bali, Kalimantan, Lampung, Palembang, Batam dan kota lainnya untuk lokal. Sedang untuk pasar eksport antara lain ke negara Taiwan, Singapura, Hongkong , Jepang, Amerika dan beberapa negara Eropa. Untuk memenuhi keperluan eksport biasanya diperlukan standar kualitas tertentu diantaranya besar, lebar dan bersih disamping itu juga perlu mempertimbangkan 3 Q yakni Qualitas, Quantitas dan Qontinuitas.
Umumnyadalam budidaya jamur tiram dilakukan dengan media baglog dengan bahan utama serbuk kayu.. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya permintaan produksi, ada media tanam alternatif lain yang relatif lebih mudah ditemukan dan dengan harga murah.. Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah serbuk gergaji, yang memiliki struktur dan kandungan yang
JAKARTA, - Budidaya jamur tiram adalah salah satu jenis budidaya di bidang agribisnis yang banyak dilirik. Ini seiring dengan kepopuleran jamur tiram yang mencuat dan digemari masyarakat. Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Banjarbaru, Senin 26/9/2022, jamur tiram adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang memiliki kandungan banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tiram putih Pleurotus ostreatus relatif dapat dibudidayakan di semua lokasi, baik dataran tinggi atau dataran rendah. Tentunya peluang bisnis budidaya jamur tiram ini bisa dilakukan secara lebih luas. Baca juga Panduan Perawatan Budidaya Jamur saat Cuaca Panas FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi jamur tiram. Umumnya budidaya jamur tiram dilakukan dengan media baglog dengan bahan utama serbuk kayu. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya permintaan, maka tentu harus ditemukan media tanam alternatif lain yang relatif lebih mudah ditemukan dan dengan harga satu bahan yang biaa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah serbuk gergaji, yang memiliki struktur dan kandungan yang tidak jauh berbeda. Berikut cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji yang sederhana dan mudah dilakukan. 1. Persiapan media tanam Tahapan awal dalam budidaya jamur tiram hampir sama dengan budidaya jamur pada umumnya. Media tanam merupakan hal yang harus dibuat terlebih dahulu. Baca juga 10 Jamur yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat, Apa Saja? Umumnya media tanam dalam budidaya jamur dikenal dengan istilah baglog. Tahapan pembuatan media menggunakan serbuk kayu juga secara teknis tidak jauh berbeda, hanya serbuk kayu yang biasa dipakai digantikan dengan serbuk gergaji. Siapkan bahan media tanam dengan komposisi serbuk gergaji 70 sampai 80 persen, bekatul 10 sampai 15 persen, kapur 1 sampai 2 persen dan biji bijian 2 sampai 5 persen.
Dikutipdari laman Cybex Kementerian Pertanian, Sabtu (18/6/2022), ada pula baglog yang terdiri dari serbuk kayu, dedak atau bekatul, kapur, gips, gula, dan air.. Baca juga: Tertarik Budi Daya Jamur Tiram?Ini Modal yang Harus Disiapkan. Siapkan 100 kilogram (kg) serbuk kayu, 15-20 kg dedak atau bekatul yang tidak bau dan berkutu, 2 kg kapur, 1 kg gips, dan 1 kg gula.
Jamur merupakan salah satu tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesa. Jamur sering juga disebut cendawan atau fungi. Tanaman ini banyak tumbuh pada saat musim hujan. Dalam artikel ini akan membahas tentang cara budidaya jamur merang dengan media serbuk kayu dan lainnya. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis atau varietas. Ada jenis jamur yang dapat dimanfaatka sebagai makanan, obat-obatan dan lain-lain. Sebaliknya, banyak jamur yang dapat mengakibatkan keracunan. Jenis atau varietas jamur di muka bumi ini sangatlah banyak. Karena jenis jamur itu banyak sekali, kita harus tahu ciri-ciri jamur yang beracun dan yang tidak beracun. Untuk itu, kita perlu melakukan pengetesan dengan cara sebagai berikut. Cara mengetahui jamur beracun Kita masukkan barang yang terbuat dari perak, seperti sendok atau garpu, pada masakan jamurapabila logam perak tersebut menghitam, kemungkinan besar jamur tersebut beracun. Kita masukkan nasi ke dalam masakan jamur beberapa waktu kurang lebih 5 menit, apabila nasi tersebut berubah warna, menjadi kuning, berarti jamur tersebut beracun. Setelah mengetahui jenis jamur yang beracun, untuk menghindari keracunan akibat jamur, kita perlu memperhatikan berbagai hal berikut Hindari memasak jamur yang masih kecil karena pada saat itu kita kesulitan membedakan mana jamur beracun dan mana jamur yang tidak beracun. Hindari memasak jamur yang tumbuh pada kotoran binatang dan jamur yang tumbuh pada bagian insang atau bilahnya bagian bawah tudung jamur yang berserat-serat yang berwarna coklat atau kehitam-hitaman. Hindari memakan jamur yang bila dipotong mengeluarkan cairan berwarna putih susu. Hindari memakan jamur yang sudah hampir busuk walaupun jamur tersebut termasuk jamur yang dapat dimakan. Hindari makanan jamur yang belum dimasak. Salah satu jenis jamur yang sudah terbukti dapat dimakan dan tidak mengakibatkan keracunan adalah jamur merah Volvariella volvaceae. Oleh karena itu, jamur merang banyak dibudidayakan di Indonesia dan manca negara. Baca juga Cara budidaya jamur enoki Manfaat jamur merang Jamur merang banyak dikomsumsi masyarakat karena rasanya lezat. Di samping itu, jamur merang mempunyai beberapa komponen yang sangat berguna bagi tubuh, di antaranya sebagai berikut Jamur merang mengandung asam folic yang berguna bagi pencegahan penyakit anemia. Jamur merang dapat menurunkan darah tinggi. Jamur merang dapat mencegah penyakit kanker. Selain komponen dan nilai gizi yang dikandungnya, pembudidayaan jamur merang lebih menguntungkan dibandingkan jenis jamur yang lain karena jamur merang mempunyai keunggulan, antara lain Dapat ditanam pada lahan yang sempit dengan cara penanaman bertingkat. Tidak bergantung pada musim dapat hidup baik pada musim penghujan maupun musim kemarau. Dapat ditanam dengan menggunakan bahan tanaman yang berasal dari limbah pertanian atau limbah yang biasanya terbuang begitu saja. Dapat dibudidayakan oleh semua orang, baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan karena penanamannya tidak terikat oleh waktu. Dapat dimanfaatkan untuk mengingkatkan nilai ekonomis dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Cara budidaya jamur merang 1. Syarat tumbuh Di atas sudah dibicarakan bahwa jamur merang dapat dibudidayakan pada lahan yang sempit dan dapat hidup pada musim apapun. Namun, budidaya jamur merang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan karena jamur tersebut memerlukan syarat-syarat tertentu untuk tumbuh. Syarat-syarat tumbuh jamur merang, antara lain sebagai berikut. Ada media untuk tumbuh dari bahan jerami atau merang, bekatul, dan lain-lain. Media tersebut harus selalu basah, tetapi tidak ada air yang menggenang. Ruang mempunyai kelembaban udara lebih kurang 80%. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyemprot ruang dengan menggunakan air. Tanaman jamur terlindung dari sinar matahari langsung. Keasaman media untuk tumbuh harus netral pH 7-8. 2. Langkah-langkah penanaman jamur merang a. Persiapan tempat tanaman Tempat menanam jamur merang dapat dilakukan di beberapa tempat, antara lain Tanah. Apabila penanaman dilakukan di tanah, tinggikan permukaan tanah tersebut lebih kurang 10-15 cm dan taburkan terlebih dahulu kapur untuk mematikan cacing dan binatang lainnya. Rak atau gotongan yang dapat dipindah-pindah. Lantai yang sudah disemen atau diatas bata. Pada prinsipnya tempat tanam harus terlindung dari panas matahari langsung dan terlindung dari hujan. b. Persiapan bahan atau media tanam Media tanam jamur merang dapat dibuat dengan beberapa campuran, yaitu Jerami kering atau serbuk kayu kering formula I 100 kg, formula II 100 kg, formula III 70 kg. Kapur tembok formula I 3 kg, formula II 2 kg, formula III 3 kg. Bekatul formula I 6 kg, formula II 6 kg, formula III 6 kg. Pupuk kandang formula II 10 kg, formula III 10 kg. Kapas formula III 30 kg. c. Langkah kerja Pilihlah jerami yang baik berwarna kuning kemudian dipotong-potong agar tidak terlalu panjang. Serbuk kayu yang sudah terpotong kecil-kecil dan kering. Rendamlah jerami atau serbuk kayu dalam air sampai cukup basah atau menyerap air tidak boleh lebih dari 1/2 jam. Serbuk kayu juga sama seperti jerami. Angkatlah rendaman jerami atau serbuk kayu dan tempatkan pada tempat yang sudah di sediakan, kemudian padatkan hingga setebal lebih kurang 10-15 cm. Aduklah kapur dan bekatul menjadi satu hingga rata kemudian taburkan campuran tersebut di atas tumpukan jerami sampai seluruh permukaan menjadi rata. Dengan demikian, telah diperoleh lapisan yang pertama. Lakukanlah langkah 3-4 hingga diperoleh lapisan 2 dan seterusnya mencapai tinggi tumpukan minimal 60 cm. Bekatul dan kapur yang tersisa dihabiskan pada lapisan tumpukan yang paling atas. Siapkan bibit jamur dan keluarkan dari bungkusnya kemudian dipecah-pecah disuwir-suwir dan ditanam dengan cara dimasukkan atau diselipkan pada seluruh permukaan sedalam 3-5 cm dengan jarak tanam 3-5 cm. Sisa bibit ditaburkan pada bagian permukaan atas. Tutuplah tumpukan yang sudah ditaburi bibit dengan plastik supaya jamur dapat melakukan fermentasi yang menimbulkan penguapan. Dengan demikian media tidak kering dan tetap lunak, sehingga kasa-kasa mudah menjalar ke dalam serat jerami. Pada daerah yang iklimnya kurang dari 27 derajat celius lapisan yang paling atas naikkan kerungkup sekitar 30 cm sehingga agak renggang dari permukaan. Pada iklim yang baik, yaitu antara 32-35 derajat celcius, biasanya pada hari ke 8, jamur sudah ada yang dapat dipanen, tetapi daerah yang beriklim di bawah 30 derajat celcius, pertumbuhan jamur akan terlambat hingga hari ke 10 sampai hari ke 12. Penyiraman perlu dilakukan 2-3 kali sehari dengan menggunakan semprotan yang halus atau percikan air, bergantung pada kondisi lingkungan setempat. Siraman tidak boleh terlalu basah karena dapat mengakibatkan spora mati. Apabila suhu kompos kurang dari 27 derajat celcius, dapat diatasi dengan cara Kerungkukan plastik kembali pada waktu malam hari, siramlah dengan air hangat, dan lakukanlah penguapan kecil dengan menggunakan ketel pemasak air dan uapnya dialirkan ke dalam tumpukan kompos. Sumber Ir. Bahrun Muchroji
Tahapanawal ialah mempersiapkan media tanam seperti pada cara menanam cabai dalam pot, sekaligus melakukan fermentasi dengan cara sebagai berikut : Bahan utama yang dibutuhkan adalah serbuk gergaji dengan jumlah 85-90%. Sebaiknya serbuk gergaji di ayah terlebih dahulu. Kemudian tambahkan bekatul 10-15 %.
Musim penghujan memicu munculnya jamur pada produk kayu. Harus dicari langkah praktis mencegah serangan jamur pada kayu dengan finishing natural look. Pada musim hujan dan cuaca ekstrim seperti ini, serangan jamur menjadi hal yang lazim terjadi pada produk kayu. Khususnya untuk produk kayu dengan finishing natural look seperti talenan, sendok, garpu , sumpit, mangkok kayu bahkan furniture natural finished. Mengapa produk kayu seringkali terserang jamur dan bagaimanakah cara untuk menghilangkan jamur pada produk kayu? Pada prinsipnya jamur akan tumbuh secara mudah pada media kayu yang berada di area atau lingkungan yang lembab, atau media kayunya sendiri yang memang memiliki kelembaban yang tinggi. Baca Juga ciri ciri warna Silica Gel Yang Bagus Untuk Menyerap Kelembaban Tingginya kelembaban kayu disebabkan karena sifat higroscopic kecenderungan untuk menyerap lembab pada permukaan kayu. Kecenderungan untuk menyerap lembab ini menyebabkan spora jamur mudah tumbuh. Apalagi jika didukung dengan lingkungan yang lembab dan kotor. Debu dan kotoran yang menempel pada kayu bisa menjadi media efektif spora jamur untuk tumbuh subur. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang menyerang kayu dan bagaimana cara mencegah serangan jamur pada kayu tersebut. Mengenal Jenis Jamur Yang Menyerang Produk Kayu Ada banyak jenis jamur yang seringkali menyerang produk kayu, salah satunya adalah jamur permukaan. Jenis jamur yang satu ini biasanya tumbuh di permukaan kayu. Di jenis lainnya ada yang mampu tumbuh di atas cat yang sudah diaplikasikan pada media kayu, misalnya furniture. Bahkan ada yang mampu tumbuh di atas permukaan kaca. Tentu saja hal ini bisa menurunkan nilai estetika dari produk kayu. Apalagi jika terjadi pada produk kayu natural, karena akan sangat terlihat. Selain itu, keberadaan jamur akan mengganggu kesehatan manusia di lingkungan tersebut, terutama gangguan pernafasan bagi yang memiliki riwayat alergi debu atau spora jamur. Di tahun 2004, Institutete of Medicine IOM telah menemukan bukti empirik yang menghubungkan paparan jamur dalam ruangan dengan gejala penurunan kesehatan pada saluran pernapasan, batuk dan mengi pada orang yang sehat termasuk pada anak-anak. Jamur juga terindikasi menyebabkan gejala asma pada penderita asma, dan memicu pneumonitis hipersensitf pada individu yang cukup rentan kekebalan tubuhnya. Tiga Kondisi Pemicu Tumbuhnya Jamur Kayu Yang Harus Diwaspadai Lantas, kondisi seperti apakah yang memicu munculnya jamur permukaan? Jenis jamur permukaan ini bisa tumbuh karena kondisi kayu dan lingkungannya memang sesuai untuk tumbuh jamur. Berikut beberapa pemicu utama tumbuhnya jamur permukaan Tingginya tingkat kelembaban udara di ruangan di mana produk kayu disimpan. Sirkulasi udara dalam ruangan sangat rendah, sehingga menyebabkan kelembaban udara bertahan di ruangan dalam waktu tertentu. Terdapat kotoran dan debu yang menempel pada media kayu. Debu dan kotoran bersifat menyerap kadar air yang ada di udara, sehingga permukaan benda menjadi lembab dan menjadi media yang sangat subur untuk tumbuh kembang jamur. Itulah 3 faktor pemicu utama yang bisa menyebabkan jamur permukaan tumbuh di permukaan media kayu. Sangat mungkin terdapat faktor-faktor pemicu lain yang spesifik, tergantung dari kondisi yang ada. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui pemicu munculnya jamur sehingga proses penanganannya tidak sepotong-sepotong. 4 Langkah Praktis Untuk Mencegah Serangan Jamur Pada Kayu Setelah mengenal jenis jamur yang menyerang permukaan media kayu dan mengetahui faktor-faktor pemicu tumbuhnya, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara mencegah jamur permukaan tumbuh. Nah, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk mencegah serangan jamur pada produk-produk kayu natural finish. Contohnya pada produk peralatan dapur berbahan kayu ataupun furniture yang mengekspose serat dan warna kayu. A. Proses finishing yang benar Proses finishing yang dilakukan dengan benar akan meminimalisir tumbuhnya jamur pada permukaan media kayu. Di musim penghujan, salah satu pemicu yang cukup signifikan adalah kelembaban yang tinggi. Jika ditambah dengan proses finishing yang tidak kering-kering karena kurangnya cahaya matahari, kayu akan semakin lembab. Salah satu solusi di bidang finishing yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bahan finishing water based. Karena bahan finishing water based tidak memerlukan cahaya matahari untuk proses pengeringan. Jadi Anda bisa mengerjakan kapanpun dan dalam kondisi seperti apapun, bahkan saat hujan deras mengguyur. Berikut cara aplikasi atau proses finishing produk kayu natural look dengan menggunakan bahan finishing water based. Untuk mempermudah memahami, kami akan mencontohkan dengan menggunakan produk-produk finishing water based dari Bioindustries. Berikut langkah-langkah detailnya Pastikan kayu dalam kondisi sudah benar-benar kering MC 12 sebaiknya desain packing terbuka atau diberi lubang udara untuk sirkulasi udara. Jika MC kayu terlalu tinggi tetapi di-packing dengan desain packing tertutup bisa memicu jamur tumbuh subur. Kondisi ini seringkali terjadi karena proses produksi yang terlalu mepet dengan proses pengiriman. Proses produksi belum selesai, tetapi container sudah menunggu. Yang terjadi, barang belum kering benar sudah dipacking. Tidak heran jika jamur akan tumbuh subur di dalam container. Begitu sampai, buyer pasti akan mengirim klaim dan tidak mau menerima barang tersebut. Jika sudah begini, pada akhirnya kita sendiri yang rugi. Selain memastikan MC kayu normal, untuk mencegah jamur selama proses penyimpanan dan pengiriman, sebaiknya tempatkan produk silica gel pada box packing untuk membantu proses peyerapan kelembaban pada box. Sedangkan untuk membantu proses penyerapan kelembaban pada container selama proses pengiriman barang, gunakan produk container desiccant absorber. Produk ini akan membantu mencegah terjadinya banjir container karena tingkat kelembaban yang terlalu tinggi, sekaligus menjaga kelembaban udara tetap di tingkat yang normal. Sehingga tidak memicu tumbuhnya jamur. D. Perawatan Gunakan Biopolish beeswax wood polish secara berkala 1 minggu sekali untuk menjaga kebersihan, keindahan serta melindungi produk kayu dari serangan jamur, bakteri dan proses pelapukan/ oksidasi akibat perubahan cuaca. Biopolish Beeswax wood polish merupakan pemoles kayu berbahan dasar beeswax dan natural oil. Produk poles kayu alami ini sangat aman digunakan bahkan untuk jenis produk yang bersentuhan langsung dengan makanan, seperti talenan, mangkuk, sendok, garpu, sumpit, dan berbagai kitchenware berbahan kayu lainnya. Produk ini juga sangat cocok untuk perawatan kids furniture maupun baby furniture yang membutuhkan tingkat keamanan produk yang cukup tinggi. Itulah 4 langkah praktis mencegah serangan jamur pada produk kayu dengan natural look seperti furniture dan produk kayu lainnya yang yang justru mengekspose serat dan keindahan warna kayu. Dengan langkah-langkah mudah di atas, harapannya produk kayu dengan natural look bisa terhindar dari serangan jamur permukaan yang biasanya merajalela di musim penghujan. Untuk mendapatkan produk finishing water based dan bahan anti jamur untuk mencegah serangan jamur pada kayu. Seperti produk BioColours Sanding Sealer, produk Biopolish, produk BioCide Film Preservative, Silica Gel dan Container Desiccant Absorber, silahkan menghubungi nomer hotline yang tertera di website. Atau bisa juga menghubungi Bio Service Point terdekat di kota Anda. Saat ini kami juga sedang membuka peluang untuk menjadi mitra Bioindustries di berbagai wilayah di Indonesia. Selain produk-produk di atas, Anda juga bisa mendapatkan cat anti jamur untuk coating dinding. Silahkan konsultasikan kebutuhan spesifik Anda pada customer service kami. Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi mitra Bioindustries di kota Anda, silahkan hubungi no 0822-4338-0001. Semoga bermanfaat. Rekomendasi Untuk AndaMusim Hujan Hati Hati Dengan Serangan Jamur Kenali Jenis, Sebab & Cara Mengatasi Serangan JamurTips Cara Mencegah Serangan Jamur pada Kayu Bambu Rotan BasahInilah 3 Langkah Mencegah Jamur pada Produk Kayu atau Sejenis KayuCara Mudah Mencegah Jamur pada Furniture Berbahan Kayu dan BambuCara Mengecat Ruangan secara PraktisTips Praktis Menambal Talang Bocor dengan Styrofoam dan Cat Orchid Enamel PaintPilihan Menarik LainnyaTips Menghilangkan Jamur pada Furniture Kayu Menggunakan BioCideMengenal Jenis Substrat Alam Untuk Furniture dan Cara Pengawetan KayuMusim Hujan Tiba Saatnya Menggunakan Cat Kayu Water BasedCara Tepat Memilih Bahan Pengawet Kayu yang Efektif dan EfisienMengenal Jamur Dinding Rumah dan BangunanMengenal Proses Pengawetan Kayu Kusen Secara ModernKelemahan Formula Dempul Serbuk Kayu Untuk Mengatasi Cacat KayuPengeringan Kayu dan Anti JamurPenyakit akibat Jamur di dalam RumahMengenal Karakter Kayu Karet dan Cara Pengawetan Kayu KaretSolusi Mencerahkan Warna Kayu Menggunakan Bahan Pemutih Kayu WA-250Full Step Pengawetan dan Finishing Kayu Mahoni Menggunakan Cat Water BasedPost TerpopulerTrendingBahaya Timbal pada Cat Berbahan Solvent Terhadap Pertumbuhan AnakDecember 6, 2021TrendingSejarah dan Perkembangan Gazeboby AdminJune 21, 2021TrendingDoa dan Harapan-harapan Baik di Hari Ulang Tahun Bio yang Ke-19by AdminApril 22, 2021TrendingAir dan Peluang Keberlangsungan Kehidupan Manusiaby AdminMarch 31, 2021TrendingPT. Bio Industri Omnipresen Melaksanakan Kegiatan Tanam 100 Pohon di Semanu, Gunung Kidulby AdminMarch 29, 2021TrendingMenyusuri Karakter Nasionalisme Melalui Gaya Arsitektur Nusantara Masa Lampauby AdminMarch 18, 2021TrendingMenggagas Kepekaan Konsumen dalam Rangka Memperingati Hari Hak Konsumen Seduniaby AdminMarch 15, 2021TrendingBio Peduli, Bio Berbagi Makan Malam Edisi Malioboroby AdminApril 2, 2020TrendingJangan Keliru! Inilah Perbedaan Antiseptik dan Disinfektanby AdminApril 2, 2020TrendingMembuat Disinfektan Mudah, Murah dan Massal dengan WA-250by AdminMarch 23, 2020
Salahsatu bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah serbuk gergaji, yang memiliki struktur dan kandungan yang tidak jauh berbeda dengan serbuk kayu. Jika tertarik untuk mulai menekuni budidaya jamur tiram, berikut cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji yang sederhana dan mudah.
Yuk pelajari cara budidaya jamur tiram disini, mencakup ✓ persiapan baglog, ✓ sterilisasi, ✓ inkubasi, ✓ baglog, ✓ panen, ✓ hingga mengatasi mikroorganisme…Jamur tiram adalah jamur pangan berasal dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas ini mempunyai ciri-ciri umum, yakni tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak Jamur TiramTubuh buah jamur ini memiliki tangkai yang tumbuh ini memiliki diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit spora yang berbentuk batang dengan ukuran sekitar 8-11×3-4 cm serta miselia berwarna putih yang dapat tumbuh dengan alam bebas, bisa dijumpai hampir pada sepanjang tahun di hutan dan pegunungan daerah yang buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah bekas ditebang. Karena jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur karena itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat yang umum dipakai untuk menanam jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian Budidaya Jamur Tiram untuk PemulaJamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dengan kantong jamur tiram sangat rentan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan karena itu, haruslah perlu mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya sebelum melakukan budidaya jamur Lingkungan Jamur TiramPada kehidupan alaminya jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun lebar atau dibawah tanaman yang ini penting untuk jadi patokan dalam melakukan budidaya jamur tiram. Membuat tempat tumbuh seolah habitatnya, inilah yang menjadi alasan mengapa nantinya kita menggunakan serbuk gergaji sebagai tempat untuk membudidayakan panduan budidaya jamur tiram0. Persiapan Budidaya Jamur TiramSebelum lanjut pada proses pembuatan penanaman, beberapa hal yang perlu dipersiapkan kedepannya, diantaranyaRumah kumbungBaglogRak baglogBibit jamur tiramMedia tanam serbuk gergajiSubstrat dedak/bekatulKeenam poin di atas merupakan alat dan bahan yang kita butuhkan untuk budidaya nantinya. Penggunaan dan fungsi dari masing-masing poin akan diulas pada poin-poin berikut Pembuatan Rumah KumbungPertama harus membuat rumah kumbung sebagai tempat baglog ditempatkan untuk pertumbuhan jamur itu Rumah Kumbung?Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan sebagai tempat menumbuhkan jamur. Bentuknya berupa sebuah bangunan dari bambu atau kayu, dindingnya dari papan dan atapnya dari rumah kumbung inilah baglog jamur diletakkan pada rak-rak. Nantinya, jamur akan berkembang hingga panen pada rumah kumbung dari suhu, sirkulasi udara, dan perawatan jamur dari gangguan hama dilakukan disini. Inilah mengapa pembangunan rumah kumbung perlu diperhatikan dengan saksama. Berikut panduan membuat rumah kumbungDi dalam kumbung dilengkapi dengan rak yang berupa kisi-kisi dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan dengan lorong untuk ketinggian ruang antara rak sebaiknya sekitar tidak kurang dari 40 cm, rak ini bisa dibuat 2-3 rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak sekitar 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-90 kumbung rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan fungisida pada bagian dalam dan di diamkan selama 2 hari sebelum diisi membangun rumah kumbung, hal yang sebaiknya diperhatikan adalah tidak dianjurkan menggunakan atap asbes atau seng. Hal ini dikarenakan jamur tiram lebih baik dalam kondisi tidak terlalu panas, rentang 16-24 derajat Menyiapkan BaglogSetelah rumah kumbung siap. Tahap berikutnya pembuatan media tanam jamur tiram atau itu Baglog?Baglog merupakan tempat yang digunakan untuk meletakkan bibit jamur tiram. Dalam budidaya jamur yang modern, media tumbuh yang digunakan adalah berupa kayu tiruan log yang dibuat dalam bentuk saat melakukan budidaya jarum tiram dalam skala yang besar, para petani biasanya membuat baglog bagi yang pemula atau petani dengan modal yang terbatas sebaiknya baglog dibeli dari orang lain dan selanjutnya bisa fokus menjalanakan usaha ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. dan bahan pembuatan baglogSerbuk gergaji kayu 100 kgDedak 15 kgKapur CaCO3 2kgSerbuk GergajiFungsi dari sebuk gergaji adalah penyedia nutrisi bagi jamur. Adapun serbuk gergaji yang direkomendasikan sebaiknya serbuk dari kayu keras, seperti kayu mahoni, kayu kampung, atau keras dipilih karena banyak mengandung senyawa organik, selulosa, yang dibutuhkan oleh jamur. Adanya ini pula mempengaruhi terhadap kuantitas panen jamur serbuk dan dedak didapatkan. Berikutnya lakukan pengomposan terhadap serbuk kayu supaya bisa terurai menjadi senyawa yang lebih cukup sederhana, cukup tutup serbuk kayu tersebut dengan plastik terpal selama 1-2 hari pada suhu sekitar 50 derajat jamur membutuhkan kalori. Inilah yang akan disupply oleh dedak pada jamur. Dedak tersebut berfungsi sebagai dedak yang masih kondisi baru guna meminimalisir adanya kemungkinan terjadi fermentasi lain pada dedak yang berpotensi menghambat pertumbuhan jamur tiram dedak berfungsi untuk memberikan kalori pada jamur maka kapur berfungi sebagai sumber mineral dan pengatur pH jamur -bahan-bahan terkumpul. Berikutnya berupa sterilisasi serbuk kayu dan dedak menggunakan oven pada suhu 100 derajat celcius selama 6-8 dari sterilisasi untuk mengurangi mikroorganisme serta mengurangi kadar air pada serbuk kayu /serbuk campurkan bahan serbuk gergaji, dedak, dan kapur sambil diaduk diaduk tambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%. Kadar ini ditandai bila campuran digumpalkan tidak dicampurkan, bahan-bahan tersebut bisa dikomposkan selama 1, 3, 7 hari, atau langsung dimasukkan pada PemeramanNama lain dari proses pemaraman adalah inkubasi. Tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan inkubasi ini biasanya mempunyai suhu sekitar 24-30 derajat celcius dengan kelempaban 90 – 100%, cahaya 500 – lux dan sirkulasi udaranya sekitar 1 – 2 sebelum memulai ingin mengetahui cara budidaya jamur tiram dibuat bingung dengan istilah-istilah yang sebelumnya belum pernah di dengar, maka dari itu harus membaca banyak sekali artikel sebagai referensi dan acuan dalam budidaya jamur inkubasi ini biasanya berlangsung selama 15 – 30 hari sesuai kebutuhan dan miselium sudah memenuhi baglog, itu tandanya baglog tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke rumah kumbung untuk yang buat adalah babak penentuan bagi jamur tiram, karena jika miselium tersebut tidak tumbuh, bisa dikatakan bahwa proses inakulasi telah miselium ini sudah muncul, tutup pada jamur dibuang dan biarkan terbuka. Jangan lupa untuk semprot jamurnya setiap hari untuk menjaga kelembapan Pengisian & Sterilisasi BaglogSelanjutnya media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis media tanam tadi dipadatkan hingga sampai terbentuk seperti bagian atas plastik atau biasa disebut juga dengan leher kantong plastik dipasangi dengan ring, disumbat menggunakan kapas, kemudian dipasang penutup baglog sehingga air tidak masuk ke baglog siap, selanjutnya bisa memulai proses sterilisasi dengan cara mengukusnya. Alatnya pun tidak ribet, dapat menggunakan intinya, proses ini memanfaatkan panas dari uap air yang mempunyai suhu sekitar 70 derajat celcius dalam waktu 5-8 jam. Sedangkan bila menggunakan autoclave cukup 4 jam pada suhu 121 derajat celcius dengan tekanan 1 perlu diperhatikan adalah kestabilan api tungku, jangan sampai terlalu panas, apalagi mati di tengah jalan saat wadah dari pengukus dibuka lalu didiamkan selama sekitar 5 jam agar suhu dari baglog dan media tanam menjadi normal alat drum perebus beserta diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira sekitar ¼ bagian panas dinyalakan, sambil media tanam dimasukkan ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur pada atas proses sterilisasi selesai, diamkan baglog selama 8-12 jam sebelum dinokulasi pemberian bibit pada suhu 30-35%.Tujuan dari pendinginan ini supaya bibit-bibit jamur tidak mati saat dimasukkan pada Inokulasi Pemberian BibitPoin pertama yang harus diperhatikan adalah sterilisasi area tempat pemberian bibit. Adapun poin-poin dalam pemberian bibit jamur tiram, sebagai berikutCuci tangan dengan untuk mengambil bibit, biasanya spatula harus steril. Caranya dengan beri alkohol pada spatula lalu buka sumbatan baglog, lubangi dengan kayu steril, lalu memasukkan bibit sekitar 1 sendok teh, dan ditutup baglog pada rentang suhu 22-28 derajat Merawat BaglogKertas pada penutup baglog harus dibuka sebelum disusun ke dalam rak lalu diamkan selama 5 itu, potong ujung baglognya. Tujuannya supaya memberikan ruang pertumbuhan pada jamur tiram. Biarkan selama 3 hari dan jangan disiram hanya perlu menyiram bagian lantai saja untuk menjaga pada jamur sebaiknya dengan sprayer yang membentuk kabut, jadi bukan tetesan suhu di dalam kumbung sekitar 16-24 baglognya disusun, terlebih dahulu buka cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan selama kurang lebih lima itu, potong bagian ujung baglog agar memiliki ruang pertumbuhan lebih selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan dengan tetesan sempurna pengabutan maka akan semakin baik untuk pertumbuhan penyiraman sebanyak 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban PanenPanen perdana jamur tiram dilakukan sekitar 1-2 minggu setelah pembukaan tutup baglog bila tutup baglog tersebut sudah tertutup sempurna oleh miselium.Jamur tiram yang bisa dipanen adalah jamur yang sudah membesar dan ujungnya terlihat meruncing, serta tudungnya belum pecah dan warnanya masih putih lewat masa panen, warna jamur akan berbah menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya sudah pecah sehingga akan cepat jamur dapat dipanen sebanyak 5-10 kali, jika perawatannya juga baik. Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg dapat menghasilkan jamur kurang lebih 0,7-0,9 masa panen pertama ke panen berikutnya berkisar selama 2-3 Kehadiran Mikroorganisme & Cara MengatasinyaMedia tempat tumbuh merupakan sumber energi utama bagi jamur mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan ketika dalam mendapatkan nutrisi sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan sebagian dari kompetitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organisme yang ada media merupakan cara yang paling efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak mengatasinya ketika jamur tiram sudah terkena penyakit/ segera semua jamur hingga tidak dibersihkan dari sisa akar yang insektisida bila belum berhasil semprotkan insektisida kimia berbahan aktif dichloros, misalnya lannate atau kumbung sesuai dengan dosis anjuran atau lebih rendah untuk menyeprot hama. Selama penyemprotan, kumbung tidak boleh disemprot jamur baru tumbuh, segera buang karena berpotensi mengandung racun atau bakteri. Setelah tumbuh berikutnya biarkan itu kondisi lingkungan harus diperbaiki terutama sirkulasi udara, hindari udara yang terlalu Kondisi Lingkungan Budidaya JamurKondisi di atas lebih mudah dicapai pada daerah dataran tinggi sekitar 700-800 budidaya jamur tiram pada dataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan pada jamur tiram tumbuh optimal pada keadaan yang tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat yang gelap. Oleh karena itu, cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal ketika saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman yang matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan pada jamur hanya perlu memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon untuk di dekat bangunan tempat pemeliharaan tiram merupakan tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen berfungsi sebagai senyawa untuk udara yang lancar akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan pada tubuh NutrisiSelain serbuk gergaji kayu, media tempat tumbuh jamur tiram juga terdiri dari bekatul dedak halus, tepung jagung, kompos, kapur dan berupa tepung jagung dan dedak/bekatul berfungsi sebagai substrat serta penghasil kalori berguna untuk pertumbuhan bekatul atau dedak dan tepung jagung masih baru agar media bisa dalam keadaan sel memerlukan fosfor, nitrogen, dan nutrisi selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber dibutuhkan untuk pembentukan asam dan kitin diperlukan dalam pembentukan dinding sel media tanam telah siap diisi media, langkah selanjutnya sebelum melakukan penanaman bibit jamur, perlu dilakukan sterilisasi bahan maupun sterilisasi budidaya jamur tiram ini sangat rentan akan serangan hama penyakit sehingga sterilisasi mutlak diperhatikan oleh pelaku budidaya pembahasan mengenai cara budidaya jamur tiram. Semoga bermanfaat dan tetap ikuti blog akan berupaya menyajikan informasi terupdate, terlengkap, dan teraktual.
. 471 376 2 132 274 69 315 431
cara budidaya jamur dari serbuk kayu